Bolehkah-Ibu-Menjalani-Diet-Saat-Hamil

Bolehkah Ibu Menjalani Diet Saat Hamil?

Melihat jarum timbangan yang semakin bergeser ke kanan kerap membuat ibu saat hamil terpikir untuk melakukan diet. Padahal selama masa kehamilan, Anda seolah sedang memberi makan dua orang, yakni diri sendiri dan bayi di dalam kandungan.

Itulah mengapa setiap ibu hamil diharuskan untuk makan lebih banyak agar nutrisi yang diterima tubuh cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayinya.

Namun sebagai perempuan, Anda mungkin masih memiliki rasa khawatir mengenai perubahan penampilan karena kenaikan berat badan. Sebenarnya, boleh atau tidak bila ibu hamil menjalani diet untuk menurunkan berat badan?

Bolehkah ibu hamil diet?

Menjalani-Diet-Saat-Hamil

Diet umumnya diartikan sebagai suatu cara untuk menurunkan berat badan. Akan tetapi, perlu diluruskan dulu sebelumnya bahwa diet secara harfiah adalah pola makan atau aturan makanan khusus untuk kondisi kesehatan tertentu. Bagi ibu yang sedang hamil, asupan nutrisi yang cukup selama kehamilan sangat dibutuhkan bukan hanya untuk ibu, tetapi juga bagi bayi.

Jika diet yang dilakukan ibu bertujuan untuk menurunkan berat badan, tentu diet saat hamil ini tidak disarankan. Ini karena selain akan menurunkan berat badan, diet yang ibu lakukan juga dapat mengurangi asupan nutrisi ibu hamil yang kemudian berpengaruh pada bayi.

Baca Juga: Kembali Bugar, Ini Beberapa Olahraga Ringan Setelah Keguguran

Bagaimana cara diet mengatur pola makan untuk ibu hamil?

cara-diet-mengatur-pola-makan-untuk-ibu-hamil

Diet yang dianjurkan selama kehamilan berarti menyesuaikan asupan dan pola makan guna memastikan kebutuhan gizi Anda dan bayi terpenuhi dengan baik. Dengan kata lain, diet untuk ibu hamil yang tepat adalah mampu mengatur pola makan sebaik mungkin agar asupan gizinya pun optimal untuk mendukung tumbuh kembang bayi.

Nah, diet ibu saat hamil untuk mengatur asupan dan pola makan bisa dilakukan dengan makan beragam sumber makanan, meliputi:

1. Makanan sumber karbohidrat

Sumber karbohidrat bisa Anda peroleh dari nasi, roti, kentang, mi, pasta, biji-bijian, dan lainnya. Karbohidrat berguna sebagai sumber energi untuk ibu maupun bayi di dalam kandungan.

2. Makanan sumber protein

Bayi yang sedang berkembang di dalam kandungan butuh banyak asupan protein, khususnya di trimester 2 dan trimester 3 kehamilan. Sumber protein harian untuk diet ibu hamil dapat diolah dari daging merah, daging ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan lain sebagainya.

3. Makanan sumber lemak

Makanan untuk ibu hamil sumber lemak meliputi daging merah, daging ayam, telur, buah alpukat, telur, ikan, serta kacang-kacangan. Sama seperti zat gizi lainnya, lemak juga memiliki fungsi penting untuk mendukung perkembangan otak, mata, dan bagian tubuh bayi lainnya.

Namun, pastikan ibu memilih makanan dengan jenis lemak tak jenuh sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan.

3. Makanan sumber asam folat

Makan makanan dengan kandungan asam folat berperan dalam mencegah bayi lahir prematur dan cacat lahir pada bayi sejak trimester 1 kehamilan. Sumber makanan yang kaya asam folat untuk diet ibu hamil meliputi buah jeruk, kacang-kacangan, hingga sayuran berdaun hijau seperti bayam.

4. Makanan sumber zat besi

Kandungan zat besi dari makanan ini bisa Anda dalam daging merah, daging ayam, bayam dan sereal yang sudah diperkaya zat besi. Fungsi zat besi selama kehamilan yakni mengantarkan oksigen dari ibu ke bayinya.

5. Makanan sumber yodium

Asupan yodium yang cukup dalam diet ibu saat hamil berguna untuk mendukung perkembangan otak dan saraf janin. Yodium ini bisa Anda dapatkan pada makanan seperti susu, keju, yoghurt, kentang bakar, salmon dan udang.

6. Makanan sumber kalsium

Kalsium selama masa kehamilan sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, pembekuan darah, dan fungsi otot serta saraf bayi. Agar dapat berkembang secara optimal, bayi membutuhkan kalsium dalam jumlah besar.

Jika asupan kalsium Anda kurang dan tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi, tubuh secara otomatis akan mengambil kalsium dari tulang Anda.

Ketika hal ini berlangsung terus menerus, Anda berisiko mengalami osteoporosis di kemudian hari. Itu sebabnya, sebaiknya penuhi kebutuhan kalsium dalam diet untuk ibu hamil dengan mengonsumsi makanan laut, kacang-kacangan, susu, dan produk olahan susu seperti keju serta yoghurt.

7. Makanan sumber serat, vitamin, dan mineral

Sumber serat, vitamin, dan mineral bisa Anda peroleh dari mana saja termasuk sayur dan buah untuk ibu hamil. Buah-buahan dan sayuran seperti jeruk, pepaya, tomat, stroberi, wortel, bayam dan labu, kangkung, dan lain sebagainya merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral yang baik.

Asupan vitamin dan mineral lainnya dari makanan juga bisa Anda peroleh dari daging merah, daging ayam, makanan laut, telur, hingga kacang-kacangan.

Berapa kenaikan berat badan ideal ibu saat hamil?

Berapa-kenaikan-berat-badan-ideal-ibu-saat-hamil

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, normal bila ibu hamil mengalami penambahan berat badan. Ini karena ada janin yang sedang tumbuh, plasenta, serta air ketuban sehingga memengaruhi berat badan ibu. Bahkan, berat badan yang naik selama kehamilan sering kali dimaknai sebagai pertanda bahwa Anda memiliki kehamilan yang sehat.

Baca Juga: Mengenal Teknik Persalinan ERACS, Operasi Caesar yang Lebih Nyaman

Berikut rentang kenaikan berat badan normal bila ibu menjalani diet saat hamil:

  • Jika berat badan ibu diawali dengan berat badan di bawah normal (indeks masa tubuh atau IMT di bawah 18.5), ibu perlu menaikkan berat sekitar 13-18 kilogram (kg).
  • Jika berat badan ibu diawali dengan berat badan normal (IMT 18.5-24.9), ibu perlu menaikkan berat sekitar 11-16 kg.
  • Jika berat badan ibu diawali dengan berat badan di atas normal (IMT 25-29.9), ibu perlu menaikkan berat sekitar 7-11 kg.
  • Jika berat badan ibu diawali dengan berat badan kegemukan (IMT di atas 30), ibu perlu menaikkan berat sekitar 5-9 kg.

Berbeda halnya bila Anda mengandung bayi kembar, kenaikan berat badan idealnya sebagai berikut:

  • Jika berat badan ibu diawali dengan berat badan normal, ibu perlu menaikkan berat sekitar 17-25 kg.
  • Jika berat badan ibu diawali dengan berat badan di atas normal, ibu perlu menaikkan berat sekitar 14-23 kg.
  • Jika berat badan ibu diawali dengan berat badan yang kegemukan, ibu perlu menaikkan berat sekitar 11-19 kg.

Jadi, mulai sekarang sebaiknya terapkan diet yang tepat untuk ibu hamil agar kehamilan senantiasa sehat.

Apakah aman bila ibu minum obat untuk diet saat hamil?

Melakukan diet untuk menurunkan berat badan saat hamil saja sebenarnya sudah tidak dianjurkan, apalagi bila ibu dengan sengaja minum obat diet. Minum obat pelangsing saat hamil tentu sangat tidak dianjurkan. Hal ini dikarenakan obat diet atau pelangsing umumnya mengandung stimulan.

Stimulan dapat merangsang tubuh untuk meningkatkan detak jantung agar lebih banyak kalori yang bisa dibakar tubuh. Sayangnya, hal ini bukanlah pilihan yang aman untuk bayi di dalam kandungan. Selama kehamilan, tubuh bekerja lebih keras dengan membantu menyuplai energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi di dalam kandungan.

Ini dilakukan agar janin mendapatkan asupan yang cukup untuk mendukung perkembangan organ dan berat bayi. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan lebih banyak kalori, vitamin, dan juga mineral dari yang biasa Anda konsumsi. Selain itu, tubuh juga perlu melakukan penyesuaian dengan kehamilan itu sendiri.

Salah satu penyesuaian diri dilakukan dengan cara meningkatkan cadangan lemak baik yang diperlukan untuk proses menyusui nanti. Nah, berbagai cara menurunkan berat badan saat hamil dengan obat pelangsing justru bertolak belakang dengan kebutuhan tubuh. Obat ini justru akan memangkas kebutuhan nutrisi tambahan selama kehamilan yang seharusnya Anda dapatkan.

Obat pelangsing tak jarang membuat nafsu makan Anda menurun. Bahkan, kandungan di dalamnya belum terjamin aman jika dikonsumsi saat hamil.

Sumber: hellosehat.com

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Royal IVF Clinic